Selasa, 23 Desember 2008

Masalah = Peluang ?

Kata-kata ini mungkin sering kita dengar sejak kita masih kecil, baik itu diucapkan orang tua kita maupun orang lain. Sehingga secara bawah sadar kita telah terprogram bahwa setiap masalah adalah menyusahkan dan kita selalu menghindar dari masalah dan mau cari enaknya saja.


Kata-kata ini mungkin sering kita dengar sejak kita masih kecil, baik itu diucapkan orang tua kita maupun orang lain. Sehingga secara bawah sadar kita telah terprogram bahwa setiap masalah adalah menyusahkan dan kita selalu menghindar dari masalah dan mau cari enaknya saja.
Kata-kata ini lah yang mungkin saya dengar sejak kecil dan terprogram di bawah sadar saya sehingga menjadi mental block bagi diri saya. Bawah sadar saya secara tidak sengaja mulai bekerja ketika saya dewasa. Karena saya ingin menghindar dari masalah dan cuma mau cari enaknya saja maka mulailah tercipta zona kenyamanan atau comfort zone terhadap fikiran saya. Entah saya sadari atau tidak selama ini saya sering menghindari masalah dan senang dengan keadaan sekarang sehingga enggan untuk keluar dari comfort zone saya sebagai karyawan. Saya melihat dan pernah merasakan bahwa jadi pengusaha itu susah dan selalu menghadapi masalah seperti di tipu, dikhianati orang kepercayaan, penghasilan/omzet tidak sesuai dengan yang diangankan... hingga saya memandang menjadi pengusaha adalah masalah. Dan bawah sadar saya memerintahkan untuk menghindari hal tersebut.
Apalagi di tambah pengalaman pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan usaha sehingga terjerat hutang, membuat bawah sadar saya menjadi raja negatif. Ketika ada peluang selalu saya anggap masalah dan selalu saya hindari dan selaluada ribuan alasan yang membenarkan untuk menghindari hal tersebut, seperti nanti di tipu lo, kalau rugi bagaimana?, ah saya kan gak pandai berjualan, ah saya kan tidak bisa memanajemen toko, modal segede itu uang dari mana ??? dan alasan lainnya yang membuat saya menetap di comfort zone saya sebagai pegawai. Karena sebagai pegawai penghasilan tiap bulan bisa terukur dan pasti. Sedangkan Sebagai pengusaha hasilnya tak terukur dan tak pasti...

Tapi sejak bergabung dengan milist TDA hal-hal tersebut sedikit demi sedikit mengalami erosi. Kalau boleh saya bilang gerakan TDA seperti ombak di laut yang tenang namun mampu mengikis karang. Selain TDA saya juga sering terinspirasi dari program-program yang saya lihat di TransTV. Seperti hari ini saya melihat tayangan yang bisa merubah pandangan saya terhadap masalah. Ada cerita yang memuat seorang ibu yang mempunyai toko kue khusus anak bermasalah autis, disebabkan anaknya autis dan harus menjalani diet tertentu unutk anaknya. Hingga mau tidak mau Ibu yang anaknya autis harus memutar otak, bagaimana agar anaknya tetap bisa menikmati kue tanpa melanggar program diet bahan makanan tertentu. Karena hal tersbut ibu dari anak itu memutuskan membuat usaha kue khusus untuk anak autis sekaligus membantu masalah orang tua lainnya yang juga mempunyai anak autis. Dan hasil dari toko kue itu lumayan dan bisa menjadi tambahan penghasilan. Tayangan ini sekaligus mengingatkan saya daat saya mengikuti seminar TDW di mana pak Tung menyebutkan " Setiap Masalah adalah Peluang ". Sebenarnya kalau cara pandang saya terhadap masalah atau tantangan bisa saya ubah maka saya yakin bisa menjadikan masalah sebagai peluang. Dan memang di dunia ini setiap masalah orang adalah peluang bagi orang lainnya yang mau berfikir...
sekarang pertanyaannya adalah : " BERANIKAH SAYA MENGHADAPI MASALAH-MASALAH YANG AKAN SAYA HADAPI KETIKA SAYA MEMUTUSKAN MENJADI PENGUSAHA/ENTREPRENEUR ? SEBERAPA BESAR KEMAMPUAN SAYA MENELAN KEGAGALAN ? SEKUAT APA SAYA BERTAHAN HINGGA TUJUAN SAYA TERCAPAI ? " SAYA PASTI BISA DAN MAMPU Mencapai impian saya!!!

Orang Positif adalah orang yang mampu menelan seberapa pun besarnya kegagalan dan melupakannya kemudian ia bangkit dan berlali dari kegagalannya mencapai tujuan yang ia tetapkan.

Tidak ada komentar: